Sunday, July 25, 2010

intervensi tanpa batas

ideologi,sikap dan otak (kalau boleh meminjam judul dari album ahmad dhani tahun 98.. )

bekerja sesuai  keinginan, bekerja dengan hati bahkan ada juga yang berpendapat bekerja adalah hobi..
beberapa tahun yang lalu atau kalau boleh di hitung dari awal bekerja sejak tahun 2002 smpai 2010, aku selalu memegang-menggunakan 3 kalimat di atas, benar kata orang dan benar kata buku pula saat kita bekerja dengan hati, keinginan bahkan hobby semuanya akan berjalan tanpa hambatan
tidak ada hitungan matematika yang rumit saat melihat saldo di atm..yang ada hanya ada pikiran "alhamdulillah, rejekinya saat ini memang segini"
tidak ada keluhan yang berkepanjangan .. yang ada "okey, abis ini ngapain lagi yaa?"
tidak ada ketakutan saat minggu sudah malam.. yang ada "doohh orang-orang ini kasian banget yaa, benci ma hari senen..untung aja gue ga punya pikiran gitu"
tidak ada pikiran negatif saat berhadapan dengan kantor beserta seluruh penghuninyaa..yang ada "yaudahh sih emang kayak gitu, mau d apain lagi"

semua itu sepertinya sekarang membeku di dalam freezer, yeaa..tepatnya sejak hari Rabu 21 Juli 2010
di suatu pertemuan yang membuat aku tersadar ..'hey!!kita (masih) punya ideologi-sikap dan otak yang tak layak di intervensi '..cukup waktu untuk berkompromi dnegan penguasa, cukup berkompromi dengan para pencari kekuasaan 
selama ini intervensi belum begitu terasa entah kenapa,mungkin saat itu tak ada para pencari kekuasaan atau kalau coba berpikir positif saat itu semua mempunya cara pandang yang sama

mungkin semuanya terkesan berlebihan, tapi saat aku bertanya dengan orang-orang yang masuk kategori kerja adalah berkarya pemikiran itu terkesan wajar adanya..

mengintervensi suatu program secara bertubi-tubi rasanya seperti punya rumah tapi kemalingan terus dan ironisnya kita tahu dengan jelas siapa maling nya bahkan tau secara pasti siapa pencetus idenyaa

kapan saatnya kita bekerja dengan menjalankan ideologi yang berpengaruh pada sikap dan otak?

sempet berpikir bahwa kita harus menghadapinya, bukan dengan pergi meninggalkan

sepertinya saat ini aku sudah menghadapi intervensi dengan berbagai cara, bukan menghindar

tetapi saati ini pula lah aku mesti harus bersyukur karena masih mendapatkan atau bisa dibilang diberi kesempatan untuk menjalankan ideologi-sikap-otak tanpa ada pemaksaan....






Friday, July 16, 2010

email dari seorang dosen

seorang dosen memang sudah ditakdirkan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswanya..dan itulah yang gw alami dua hari ini...
sebuah pertanyaan yang terus berkembang biak dengan cepatnya setelah menerima jawaban dari sebuah pertanyaan..

dari kalimat-kalimat yang mengucur dengan derasnya via bbm dan di beri judul EGO DAN KESEMPATAN yang akhirnya di jawab melalui email..akhirnya ada satu kalimat dari pak dosen yang menyimpulkan semua pertanyaan..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..

kata-kata yang jarang di denger beberapa tahun kebelakang ini..

agak susah sebenarnyaaa...tapi kalo ga pingin jalan di tempat, kalimat itu harus selalu di camkan dan di terapkan..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN.. kalo perlu di tulis di kertas trus d bakar dan di...eitss..bukan di minum, tapi cukup di usap-usapkan di pusar sebanyak 3 kali ;p

setelah menyerap dan sedikit menghapalkan kata-kata ituu (perlu di tulis lagii?? beklaaahh...PROFESIONALISME DAN PERTEMANAN..) gw semakin menggunakan otak untuk berpikir (ehmm..perasaan d ambil dikiit ajaa fungsinya) bahwa 

kesempatan dan profesionalisme harus d junjung tinggi untuk sebuah kata yaitu..pekerjaann...

perasaan ego yang sudah hampir menyebar berhenti dengan seketika saat membaca email dari seorang dosen yang telah menolak di calonkan menjadi dekan!!

makasii pak dosen...akan gw inget selaluu  :)